thelighthousepeople.com, 7 Fakta tentang Kecaman Iran terhadap AS dan IsraelĀ Iran telah lama dikenal sebagai negara yang sering mengkritik dan mengecam kebijakan serta tindakan Amerika Serikat dan Israel. Berikut adalah tujuh fakta penting yang menjelaskan latar belakang dan alasan di balik kecaman Iran terhadap kedua negara tersebut.
1. Sejarah Panjang Konflik
Akar Permusuhan
Revolusi Iran 1979
Pertama-tama, permusuhan antara Iran dan AS serta Israel berakar pada Revolusi Iran 1979. Dengan kata lain, revolusi ini menggulingkan Shah Iran yang didukung AS dan menggantinya dengan Republik Islam yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini, yang memiliki pandangan anti-Barat dan anti-Israel.
Dukungan AS terhadap Israel
Selain itu, dukungan kuat AS terhadap Israel dalam berbagai konflik Timur Tengah, terutama dalam konflik Israel-Palestina, semakin memperburuk hubungan Iran dengan kedua negara tersebut.
2. Dukungan Iran terhadap Kelompok Anti-Israel
Pendanaan dan Pelatihan
Hizbullah dan Hamas
Selanjutnya, Iran secara terbuka mendukung kelompok-kelompok yang menentang keberadaan Israel, seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza. Dengan kata lain, Iran menyediakan pendanaan, pelatihan, dan persenjataan kepada kelompok-kelompok ini untuk melawan Israel.
Strategi Proxy War
Selain itu, dukungan ini merupakan bagian dari strategi proxy war Iran untuk memperluas pengaruhnya di wilayah Timur Tengah dan melemahkan posisi Israel.
3. Program Nuklir Kontroversial
Ketegangan dengan AS dan Israel
Ancaman Nuklir
Program nuklir Iran menjadi salah satu alasan utama ketegangan dengan AS dan Israel. Dengan kata lain, kedua negara khawatir bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir yang dapat mengancam keamanan regional dan global.
Sanksi Ekonomi
Selain itu, program nuklir Iran telah menyebabkan serangkaian sanksi ekonomi dari AS dan sekutunya. Sanksi ini bertujuan untuk menekan Iran agar menghentikan program nuklirnya.
4. Keterlibatan dalam Konflik Regional
Peran Iran di Timur Tengah
Perang Suriah
Iran terlibat dalam berbagai konflik regional, termasuk Perang Suriah, di mana Iran mendukung rezim Bashar al-Assad. Dengan kata lain, keterlibatan ini bertujuan untuk mempertahankan pengaruhnya dan melawan kelompok-kelompok yang didukung AS dan Israel.
Konflik Yaman
Selain itu, Iran juga terlibat dalam konflik Yaman dengan mendukung pemberontak Houthi yang menentang pemerintahan yang didukung oleh koalisi pimpinan Saudi, yang merupakan sekutu AS.
5. Retorika Anti-Amerika dan Anti-Israel
Pernyataan Pemimpin Iran
Pidato dan Deklarasi
Para pemimpin Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, seringkali menggunakan retorika keras terhadap AS dan Israel. Dengan kata lain, pidato dan deklarasi ini mencerminkan sikap resmi pemerintah Iran yang menentang kebijakan kedua negara tersebut.
Hari Quds
Selain itu, Iran merayakan Hari Quds setiap tahun, yang merupakan hari solidaritas dengan Palestina dan perlawanan terhadap Israel. Perayaan ini sering diwarnai dengan demonstrasi dan slogan anti-Israel dan anti-Amerika.
6. Dampak Sanksi Ekonomi
Isolasi Ekonomi
Krisis Ekonomi Iran
Sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh AS telah berdampak signifikan terhadap ekonomi Iran. Dengan kata lain, sanksi ini menyebabkan inflasi tinggi, pengangguran, dan kesulitan ekonomi lainnya yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari rakyat Iran.
Respon Terhadap Sanksi
Selain itu, Iran sering mengecam sanksi ini sebagai tindakan tidak adil dan upaya untuk menghancurkan ekonomi dan stabilitas negara tersebut. Pemerintah Iran berusaha mencari solusi dengan mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara non-Barat.
7. Upaya Diplomasi dan Negosiasi
Perjanjian Nuklir
JCPOA
Pada tahun 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan P5+1 (AS, Inggris, Prancis, Rusia, China, dan Jerman) yang dikenal sebagai JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pengurangan sanksi. Dengan kata lain, kesepakatan ini menunjukkan upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan.
Pembatalan oleh AS
Namun, pada tahun 2018, pemerintahan Presiden Donald Trump menarik AS dari JCPOA, yang menyebabkan ketegangan meningkat kembali. Iran merespon dengan melanjutkan beberapa aktivitas nuklirnya yang sebelumnya dibatasi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kecaman Iran terhadap AS dan Israel didasarkan pada sejarah panjang konflik, dukungan terhadap kelompok anti-Israel, program nuklir yang kontroversial, keterlibatan dalam konflik regional, retorika keras, dampak sanksi ekonomi, dan dinamika diplomasi. Dengan kata lain, kompleksitas hubungan ini mencerminkan banyak faktor yang saling terkait dan berpengaruh satu sama lain. Memahami latar belakang ini penting untuk memahami dinamika politik di Timur Tengah.